SIGI, EKBISTA.COM – Dua pemuda Desa Tuwa, Junaedi dan Aksa, menjadi contoh baru bahwa generasi milenial mampu tampil sebagai kekuatan utama dalam sektor pertanian.
Lima tahun lalu, keduanya memulai langkah berani dengan menanam kopi di lahan desa mereka. Kini, kerja keras itu berbuah manis. Sebanyak 3.000 pohon kopi yang mereka kelola sudah memasuki masa produksi dan mulai dikenal luas di kalangan pelaku usaha kopi Kota Palu.
Dibimbing oleh Tamrin, SP, keduanya konsisten merawat tanaman kopi hingga mencapai kualitas yang mampu bersaing dengan petani kopi lainnya. Kopi Tuwa, begitu mereka menamainya, memiliki ciri khas pada aroma dan rasa yang lebih nikmat, membuatnya mudah diterima oleh para pengusaha warung kopi.
Tanaman kopi ini tersebar di dua lokasi yang masih berada dalam wilayah Desa Tuwa, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi. Populasi terbesar berada di Dusun 1, tempat 3.000 pohon kopi tersebut tumbuh subur. Kopi-kopi ini mulai produktif pada usia tiga tahun, menunjukkan potensi besar untuk terus berkembang.
Tidak berhenti pada sektor perkebunan, Junaedi dan Aksa juga menatap masa depan dengan penuh optimisme. Mereka berencana mengembangkan usaha di bidang peternakan, seperti ikan nila dan bebek petelur, sebagai bentuk diversifikasi usaha demi menopang keberlanjutan ekonomi mereka, sekaligus membuka inspirasi bagi generasi muda lain.
“Kami berharap apa yang kami cita-citakan ini bisa menjadi semangat bagi petani milenial di Desa Tuwa,” ungkap mereka.
Langkah Junaedi dan Aksa menjadi bukti bahwa inovasi, ketekunan, dan keberanian memulai dapat membawa desa menuju kemajuan.
Desa Tuwa pun perlahan membangun identitasnya sebagai kampung petani muda yang siap bersaing di dunia agribisnis. ***
